Rabu, 29 Agustus 2012

Situs Gunung Api Purba


Pantai Ranca Buaya Garut, Jawa Barat

Backpacker kali ini saya lakukan berdua dengan teman saya yang bernama Ina ( Gigon ) berbekal data tentang lokasi dan kami siap berangkat menuju lokasi yaitu Pantai Ranca Buaya. Ranca Buaya adalah tempat wisata pantai yang berada di sebelah Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ranca Buaya ini terletak di kecamatan Caringin. Jarak untuk mencapai laut ini dari pusat kota Kabupaten Garut sekitar kurang lebih 90 km atau dengan perjalanan darat membutuhkan waktu sekitar 4 jam perjalanan.


 



Ranca Buaya ini selain dipergunakan sebagai objek wisata oleh pemerintah daerah kabupaten Garut, juga digunakan oleh nelayan daerah setempat untuk mencari ikan-ikan laut bahkan sebagian besar warganya bermata pencaharian sebagai nelayan. Hasil tangkapan nelayan berupa ikan tongkol, udang, lobster, dan ikan laut lainnya. Hasil tangkapannya banyak didistribusikan ke daerah-daerah lain di Indonesia. Pantai Ranca Buaya bisa terbilang sepi pengunjung di karenakan akses menuju lokasi yang jauh dari pusat kota serta transportasi yang masih sedikit, namun jangan berkecil hati karena setelah tiba di sana mata kita akan di manjakan oleh hamparan pasir pantai yang putih serta pemandangan laut yang sangat luas dan tidak lupa deburan ombak yang sangat menantang...( pokoknya seru deh..heheheh )

Awal perjalanan kami di mulai pada tanggal 24 Desember 2010 dengan titik awal terminal Lebak Bulus, kami sepakat bertemu di tempat tersebut pada jam 8 malam, dengan menggunakan bus Prima jasa ( AC Ekonomi ) kami berangkat menuju terminal Garut dengan tarif pada waktu itu sebesar @Rp 35.000,- / org dengan waktu tempuh -/+ 5 jam perjalanan, dengan waktu tempuh yang sangat panjang kami gunakan untuk beristirahat.  Sampai di terminal Garut jam menunjukkan 1.30 pagi karena masih terlalu gelap dan kondisi perut yang belum terisi kami mampir di warung untuk mengisi perut guna menambah energi dan kalori serta karbohidrat untuk perjalanan selanjutnya, karena kondisi masih terlalu gelap kami gunakan untuk beristirahat sambil menunggu terang dan kendaraan menuju Pantai Ranca Buaya ada.

Keesokan harinya pada jam 5.30 pagi kami kembali melanjutkan perjalanan dengan menggunakan kendaraan ELF  menuju Ranca buaya dengan tarif @Rp 30.000,- / org dengan waktu tempuh -/+ 6 jam perjalanan ( Mantap....) sepanjang perjalanan kami melalui perkebunan, perbukitan, hutan, tikungan tajam, turunan terjal, tanjakan curam serta kondisi jalan sebagian ada yang rusak ( pokoknya lengkap deh...), namun sepanjang perjalanan kami ditemani oleh pemandangan dan suasana pegunungan yang sangat menawan.




Sampai di Ranca buaya kami masih melanjutkan perjalanan dengan menggunakan ojek menuju pesisir pantai dengan ongkos @Rp 5,000,- / org dengan waktu tempuh -/+ 10 menit, sampai pantai  Ranca Buaya kami istirahat sejenak sembari menikmati pemandangan di sekitar dengan hamparan pasir putih serta ombak yang saling berkejaran.


Setelah selesai beristirahat kami mulai melanjutkan perjalanan serta mengamati kegiatan para nelayan dengan aktifitasnya menyiapkan jala, perlengkapan, perbekalan serta perahu yang di gunakan untuk melaut, karena sore menjelang malam mereka bersiap akan pergi melaut dan kembali pada ke esokan paginya. Mata pencarian penduduk sekitar rata-rata nelayan namun apabila cuacanya kurang bagus mereka berkebun diladang.





Ketika sore tiba kita dapat menikmati pemandangan Sunset yang sangat indah, kami mulai bergegas mencari tempat untuk bermalam dan beristirahat setelah melakukan perjalanan panjang dan melelahkan, disini banyak terdapat penginapan dengan harga yang bervariasi berkisar 50 ribu - 300 ribu. Kebanyakan pengunjung yang datang berasal dari Bandung, Garut dan sekitarnya kalau yang berasal dari jakarta masih dibilang jarang, mungkin dikarenakan jauh jaraknya.

Keesokan harinya kami mulai berkemas bersiap untuk kembali ke Jakarta dengan rute yang sama ketika kami datang. kami sangat senang dan berkesan dalam perjalanan kali ini, dikarekan dapat mendatangi tempat-tempat baru melihat hal-hal baru mempelajari adat istiadat penduduk sekitar serta menambah wawasan tentunya dan satu lagi kita mesti berbangga menjadi penduduk Indonesia karena di karuniakan Alam-alam yang sangat bagus serta bermacam-macam keaneka ragaman budaya, sekarang bagaimana kita menjaga dan memeliharanya agar tetap lestari.



Ujung Genteng


Sehubungan dengan masa libur Lebaran plus cuti bersama yang lumayan panjang kami berencana ingin ber Bagpacker ke daerah Sukabumi, tepatnya Ujung Genteng sekedar untuk merefresh pikiran setelah berkutat dengan berbagai rutinitas.

Ujung Genteng adalah daerah pesisir pantai selatan Jawa Barat, terletak ±200 Km dari kota Jakarta. Ujung Genteng masuk wilayah pemerintahan Kabupaten Sukabumi. Sebagian besar penduduknya adalah Nelayan & Petani, ada juga yang beralih menjadi penyadap Nira dan dijadikan gula kelapa.

Berikut adalah sedikit pengalaman perjalanan yang saya lakukan berdua dengan Ovi, mudah-mudahan menjadi bahan referensi bagi teman-teman sekalian yang ingin melakukan liburan atau Backpacker bersama teman atau keluarga. 

Perjalanan dimulai pada hari Jum'at Tgl 24 Agustus 2012 Rute yang Kami tempuh menuju Ujung Genteng, titik start kami berawal dari kampus Bsi Senen berangkat dari sana jam 05.00 menuju stasiun Manggarai menggunakan anggkutan metromini dengan tarif @Rp 2000,- sampai di stasiun saya langsung membeli tiket untuk keberangkatan kereta Jam 06.00 seharga @Rp 2500,- untuk kereta kelas ekonomi dengan waktu tempuh +/- 1 jam 30 menit yang harga tiketnya terbilang murah meriah...hehehe

Sampai stasiun Bogor -/+ jam 7.20 kemudian perjalanan dilanjutkan menuju terminal Bus BaranangSiang Bogor dengan menggunakan Angkot 03 dengan ongkos @Rp 3000,- sampai di terminal kami mencari makanan untuk sarapan sebelum melanjutkan perjalanan panjang menggunakan mini bus ( MGI ) dengan tarif @Rp 50,000,- ( harga lebaran ) menuju Jampang Surade Sukabumi dengan lama perjalanan sekitar 7 - 8 jam, start dari terminal Bogor jam 10.10 di karenakan akan kami tumpangi masih menunggu penumpang yang lain dan bus penuh, sekedar info untuk anggkutan menuju Surade bisa di bilang jarang karena untuk penumpang yang ke arah sana sedikit jadi terpaksa harus menunggu. Bus terakhir berangkat dari terminal Bogor jam 16.00. untuk alternatifnya Bogor - Sukabumi - Surade.

Setelah 7 jam perjalanan menyusuri perbukitan tanjakan, turunan serta tikungan-tikungan tajam dan pemandangan yang eksotik akhirnya kami sampai Surade jam 16.00 dengan kondisi jalan yang lumayan bagus. di karenakan sudah sore dan tidak anggkutan yang menuju ke daerah sana kami terpaksa men charter angkot, Kemudian perjalanan di lanjutkan dengan menggunakan angkot merah dengan tarif Rp 40,000,- ( charter ) dengan waktu tempuh -/+ 1 jam perjalanan.


Tiba di Pantai Ujung genteng kami mendapati view yang kurang menarik banyak sampah berserakan dan para pedagang yang tidak beraturan, kemudian kami  melanjutkan perjalanan dengan menyusuri bibir pantai, sekitar 20 menit berjalan kaki kami sampai di pantai Cibuaya di sini pemandangan dengan view Sunset serta terdapat spot untuk surving bagi mereka yang Hobi di karenakan ombaknya yang cukup besar.




Di daerah sekitar Ujung genteng dan Cibuaya banyak penginapan di sekitar pantainya untuk tempat bermalam Anda. Harganya pun berkisar antara Rp 100.000-400.000, kami bermalam di pinggir Pantai Cibuaya dengan menggunakan tenda dump ( untuk menghemat budget..hehehe )


Hari sabtu Tgl 25 Agustus 2012 kami melanjutan perjalanan dari pantai Cibuaya menuju pantai pangumbahan dengan waktu tempuh -/+ 30 menit dengan berjalan kaki menyusuri bibir pantai yang sangat eksotik serta pasir pantai yang sangat lembut. sampai Pantai Pangumbahan kami mendapati pemandangan pantai yang sangat menakjukan, serta hamparan pasir yang sangat luas dan deburan ombak yang sangat besar. Seruuuu bgt ( Mantap deh )....




Di Pantai Pangumbahan selain pantainya bagus di sini juga tempat favorit bertelur para penyu disana terdapat tempat penetasan telur penyu tempat karantina penyu serta area pelepasan tukik ( telur yang baru menetas ) lokasi tersebut sudah di kelola oleh pemerintah guna menjaga kelangsungan hidup serta kelestarian penyu agar tidak punah dan menjaga ekosistem laut ( pokoknya top bgt deehh....)



Hari Minggu 26 Agustus 2012 kami bersiap kembali ke jakarta di karenakan rutinitas yang sudah menunggu, perjalanan di mulai jam 8.25 pagi dari Ujung Genteng menuju terminal bus Surade dengan menggunakan angkot merah dengan tarif @Rp 10,000,- / org, sampai di Surade jam 9.20 sebelum melanjutkan perjalanan kembali kami mencari warung nasi untuk sarapan, setelah selesai sarapan kami menunggu angkutan menuju ke terminal Lembur situ Sukabumi, di karenakan untuk anggkutan yang langsung ke Bogor sudah berangkat pagi dan kemungkinan ada lagi baru sekitar jam 14.00 , untuk angkutan dari Bogor dan menuju Bogor masih terbilang jarang, sedangkan jika ke arah Sukabumi hampir tiap jam lewat.
Jam 11.00 kami memulai perjalanan menuju Sukabumi, dengan menggunakan ELF dengan tarif @Rp 35,000,- / org ( harga lebaran, tarif normal Rp 30,000 ) dengan waktu tempuh -/+ 3 jam perjalanan dengan trek yang sangat menantang melintasi perbukitan-perbukitan dan perkebunan serta tikungan-tikungan tajam, tanjakan-tanjakan curam dan turunan tajam namun semua terobati dengan di temani pemandangan yang sangat mempesona, membuat kami ingin kembali lagi...hehehehe.



Setelah melakukan perjalanan yang sangat melelahkan tibalah kami di terminal Lembur situ Sukabumi jam 14.00 dari sini kita melanjutkan dengan menggunakan angkot menuju terminal Degung Sukabumi dengan waktu tempuh -/+ 20 menit dengan tarif @Rp 5,000,- / org, sampai di terminal Degung jam 14.25 kemudian di lanjut menuju terminal Baranang siang Bogor dengan menggunakan kendaraan L300 dengan waktu tempuh -/+ 3 jam perjalanan dengan tarif @Rp 15,000,- / org ( tarif normal Rp 11,000 )

Akhirnya setelah hampir 3 jam perjalanan sampai di terminal Baranang siang Bogor jam 17.25 tanpa basa basi kami melanjutkan menuju stasiun bogor dengan menggunakan angkot dengan tarif @Rp 3,000,- / org dengan waktu tempuh -/+ 20 menit, sampai di stasiun 17.45 di sini kami istirahat sejenak makan, untuk mengisi energi yang sudah terkuras habis di perjalanan, jam 18.30 kami melanjutkan lagi perjalanan pulang menuju stasiun Cikini Jakarta dengan menggunakan kereta dengan tarif @Rp 7,000,- ( comuter line ) dengan waktu tempuh -/+ 1 jam, tiba di stasiun Cikini jam 19.40 dengan semangat yang tersisa kami melanjutkan perjalanan dengan menggunakan Metromini dengan tarif @Rp 2,000,- dengan waktu tempuh -/+ 20 menit.



Sungguh suatu perjalanan yang sangat melelahkan dengan hasil yang tidak mengecewakan dan sangat memuaskan, akhirnya pada jam 20.00 kami tiba di titik awal kami Senen.

Semoga pengalaman perjalanan kami dapat menjadi referensi bagi teman-teman yang ingin mengisi liburan atau Backpacker khususnya untuk daerah Ujung genteng, Pokoknya Mantap lah..
Terima kasih untuk waktunya untuk meluangkan waktu sejenak untuk membaca coretan-coretan saya, Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan kurang berkenan, saya harapkan masukannya....

See you in the Next trip.. 

Danau Ranukumbolo